Posisiruang tidur dalam islam juga memiliki aturan yakni ruangan yang bisa diletakkan tempat tidur didalamnya dan jika seseorang tidur maka kepalanya akan berada dikiblat dan kakinya akan menghadap kearah lainnya. Hindari untuk meletakkan tempat tidur atau memposisikan ruangan dimana kaki akan menghadap kiblat saat ia tertidur. sebabrumah Menghadap Utara Selatan " sebagai salah satu syarat pernikahan. Larangan menikah seab rumah menghadap utara selatan menurut salah satu tokoh di desa sampok kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati ialah sebuah tradisi yang tidak boleh dilakukan dan tidak boleh dilanggar , jika tradisi tersebut dilanggar maka Rumahyang baik menurut feng shui adalah yang dapat mengalirkan udara, air, sinar matahari, dan memiliki keselarasan unsur logam, tanah, kayu, air, dan api. Dikutip dari prospeku.com, sejauh ini rumah yang menghadap ke selatan dan utara dianggap arah rumah yang baik menurut feng shui. Hal ini berkaitan dengan arah rumah jika ditinjau secara logika. Berikut6 rekomendasi bagi Umat Islam terkait hunian: 1. Toilet Tidak Menghadap Kiblat. Seperti diketahui khalayak, bahwa kiblat merupakan arah yang menjadi acuan umat Islam beribadah menjalankan shalat 5 waktu maupun sunnah. Bahkan, saat tidur atau saat tidur Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghadap kiblat. halitu berkembang dan sangat berhubungan erat dengan hukum islam yang telah berlaku, karena masyarakat desa sampok gunungwungkal pati membuat tradisi larangan pernikahan sebab rumah menghadap utara selatan dengan maksud untuk menunjukkan kemampuan laki-laki dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang menjadi salah satu diwajibkannya dalam Ilmufengshui percaya bahwa rumah yang menghadap kearah utara itu adalah menantang gunung yang artinya keberuntungan. Hal ini berarti nantinya anda akan mendapatkan keberuntungan. Rumah menghadap kearah utara tidak hanya memiliki kelebihan, tapi juga punya kekurangannya, yakni : Terlalu teduh. Tidakhanya dalam prinsip Feng Shui, anjuran menghindari penempatan tempat tidur menghadap barat juga disarankan dalam Islam. Tidur dengan ranjang menghadap ke barat sama seperti melawan gravitasi, sehingga menyebabkan aliran darah dalam tubuh tidak lancar dan menyebabkan Anda mudah sakit. 2. Usahakan kasur bagian atas menghadap utara. Posisi FengShui dapat diterapkan dalam penataan rumah yang bisa bikin hoki dan nyaman di Rumah. Simak 9 tips penting feng shui ini. Menghadap Utara/Selatan. Kamar Tidur. Tambahkan bunga segar dalam vas. Dapur. Beri nuansa warna terang, seperti kuning. Tangga. Jumlah anak tangga kelipatan 5, ditambah 1 atau 2. Hindari. Rumah. Pklu927. Ilustrasi rumah limasan. Foto IstimewaMasyarakat Jawa dikenal penuh perhitungan dalam melakukan segala hal, termasuk dalam menentukan arah rumah tempat tinggal. Rumah-rumah masyarakat Jawa pada zaman dahulu selalu menghadap ke utara atau selatan. Sampai sekarang, mayoritas rumah orang-orang Jawa juga masih sama, jarang ada rumah yang menghadap ke barat atau tidak tertulis yang dibuat oleh leluhur Jawa itu ternyata bukan tanpa alasan yang kemudian menjadi karakteristik arsitektur bangunan Jawa. Karakteristik ini dipengaruhi oleh adanya akulturasi budaya ketika ajaran Hindu-Budha masuk ke Jawa yang kemudian mempengaruhi arsitektur lokal melalui ragam, pola ruang, dan tatanannya sehingga membentuk citra baru masyarakat Cahyani dari Universitas Brawijaya Malang dalam jurnal ilmiahnya menuliskan bahwa dalam budaya Hindu Jawa dikenal empat penjuru mata angin sebagai arah orientasi yang masing-masing bernaung sebagai unsur keseimbangan kosmologis budaya Jawa.“Orientasi rumah masyarakat Jawa umumnya memakai sumbu kosmis utara-selatan, sedangkan timur-barat adalah sumbu kosmis milik bangsawan dan keraton yang harus dibedakan,” tulis Risqi Cahyani dalam Selatan diyakini sebagai tempat tinggal penguasa laut selatan, yakni Nyai Roro Kidul. Sementara di utara diyakini bernaung dewa Wisnu sebagai pelindung kerajaan Mataram. Sementara arah timur dipercaya sebagai tempat tinggal dewa Yamadipati, yang dalam cerita pewayangan bertugas untuk mencabut nyawa.“Sehingga orientasi terhadap sumbu kosmis dari arah barat-timur untuk rakyat basa adalah tidak mungkin,” tulis Agung Prihantoro dalam artikelnya yang berjudul Tinjauan Umum Arsitektur Tradisional Jawa sebagai tertera dalam dokumen studi arsitektur Universitas Islam Indonesia UII.Menurut Agung, arsitektur tradisional Jawa juga merupakan suatu perjalanan pengalaman sejarah yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Arsitektur tradisional Jawa memandang gedung bukan saja sebagai obyek fisis, melainkan sebagai interpelasi simbol-simbol dan ritual.“Unsur rahasia dapat dihayati jika aktivitas ritual dapat diterima dan dimengerti masyarakat, dan arsitektur melambangkan aspek rahasia tersebut,” sebuah bangunan jika dilihat dari kacamata budaya akan disandingkan pada dua sudut pandang, yakni adat istiadat atau budaya dan bentuk bangunannya. Adat istiadat yang dimaksud mencakup ide, gagasan, norma, nasihat, serta pitutur yang bersifat abstrak yang merupakan sistem sosial masyarakat. Sedangkan bentuk yang dimaksud merupakan wujud fisik dari kebudayaan yang bersifat kearifan lokal yang terkandung dalam konsep budaya Jawa merupakan hasil representasi hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, serta manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial.“Arah orientasi yang benar dipercaya akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan, begitu juga sebaliknya apabila tidak tepat, akan mendatangkan kesialan, kesakitan, dan kesedihan,” tulis Risqi dalam Konsep KejawenIlustrasi rumah orang Jawa. foto istimewaDalam khazanah kebudayaan Jawa, dikenal istilah sedulur papat lima pancer, yang merupakan filosofi pembentuk energi manusia. Dalam kaitannya dengan arsitektur, sedulur papat dapat diartikan sebagai arah mata angin, yakni utara, selatan, timur, dan barat, sedangkan pancer adalah titik rumah itu itu, Bintang Padu Prakoso dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Konsep Kejawen pada Rumah Tradisional Jawa memaknai bahwa konsep sedulur papat lima pancer merupakan bagaimana posisi rumah merespons keempat arah mata angin untuk menciptakan energi yang jawa menyebut rumah dengan istilah omah, yang terdiri atas dua kata Om dan Mah. Om berarti bapa angkasa yang memiliki sifat laki-laki, sedangkan mah berarti lemah tanah yang melambangkan sifat perempuan. Dari istilah tersebut, omah merupakan representasi bumi dan langit yang merupakan pasangan yang saling melengkapi. Rumah Jawa juga dikenal dengan istilah ndalem yang berasal dari kata dalem, artinya hakikat diri.“Maka dalam mengukur dan merancang rumah tidak boleh sekadar menduga-duga atau asal mengukur semata, ada nilai-nilai filosofis yang harus dipahami, dihayati, dan diterapkan pada elemen-elemen desain,”tulis Bintang Padu sudut pandang pengetahuan modern, ternyata arah rumah paling baik, khususnya rumah-rumah di Jawa adalah menghadap utara atau selatan. Hal itu dikaitkan dengan arah terbit dan tenggelamnya matahari. Rumah yang menghadap selatan atau utara akan mendapat pencahayaan yang jika rumah menghadap ke barat atau timur, maka akan mendapat paparan sinar matahari terlalu banyak.“Sebaiknya bukaan tidak menghadap langsung ke arah matahari, lebih tepat berada di sisi utara dan selatan sehingga sirkulasi lancar,” tulis Widji Indahing Tyas dalam jurnal ilmiahnya Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal. Widi Erha Pradana / YK-1 Rumah menghadap timur menurut Islam, apakah dianjurkan atau dilarang? Yuk cari tahu jawaban lengkapnya di artikel ini. Ketika membangun rumah sebaiknya kamu memastikan bahwa hunian tersebut nantinya bisa menjawab kebutuhan pemiliknya. Mulai dari desain, susunan, maupun arah rumah harus diperhatian sedemikian rupa. Pasalnya menurut ilmu tata ruang atau biasa disebut Fengshui, ada beberapa posisi yang tidak dianjurkan. Misalnya posisi rumah menghadap ke timur dan barat tidak disarankan karena membuat hunian menjadi panas oleh paparan sinar matahari. Fengsui menganjurkan rumah untuk menghadap ke selatan dan utara. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai rumah yang menghadap ke timur? Untuk mengetahui hal itu sebaiknya ketahui dulu kriteria rumah yang baik menurut Islam. Kriteria Rumah yang Baik Menurut Islam 1. Menghadap Kiblat Dilansir dari terdapat sejumlah kriteria rumah yang sesuai dengan syariat Islam. -> Pertama rumah orang Islam sebaiknya menghadap kiblat atau arah ketika shalat. Hal ini bertujuan agar pemilik rumah maupun tamu yang berkunjung bisa dengan mudah mengetahui arah kiblat. Selain itu, kamar mandi atau WC rumah tersebut tidak boleh menghadap ke kiblat. 2. Dekat Tempat Ibadah Masih melansir sumber yang sama, sebaiknya rumah orang Islam dekat dengan tempat ibadah yakni, masjid. Hal ini dimaksudkan agar pemilik rumah bisa mengetahui waktu azan dan mudah pergi ke masjid untuk beribadah. Rumah yang dekat dengan masjid pun, diyakini akan membawa keberkahan bagi pemiliknya. Lingkungan Baik dan Bersih Kemudian rumah pun dianjurkan berada di lingkungan yang baik dan bersih. Dengan berada di lingkungan yang baik serta bersih bisa membuat si pemilik rumah terbebas dari penyakit. Sebagaimana diketahui dalam ajaran Islam, disebutkan bahwa kebersihan sebagian dari iman. Rumah Menghadap Timur Menurut Islam Nah, kembali ke pembahasan ke soal rumah menghadap timur menurut Islam. Disebutkan dalam sejumlah sumber, bahwa tidak ada dalil khusus yang menyebutkan arah atau posisi sebuah rumah. Namun, dalam Islam terdapat anjuran yang bisa diikuti oleh umat. Salah satu anjuran itu telah disebutkan di atas, yakni rumah disarankan untuk menghadap kiblat. Sebagai informasi, bagi muslim di Indonesia, arah kiblat berpatokan disekitar arah barat laut. *** Semoga bermanfaat, Property People! Jangan lewatkan ulasan menarik lainnya di Google News Berita Indonesia. Jade Park Serpong 2 bisa jadi pilihan tepat bagi kamu yang cari hunian di Tangerang Selatan. Silahkan kunjungi dan karena kami selalu AdaBuatKamu. Rumah dalam kehidupan manusia adalah menjadi kebutuhan yang mendasar. Rumah adalah tempat tinggal sekaligus tempat perlindungan dari manusia dan keluarga. Tanpa rumah tentu tidak ada istilah kembali atau pulang dimana ada orang-orang yang menunggu dan tempat bercengkrama bersama dengan keluarga. Walaupun tempat tinggal bukan milik sendiri, namun rumah adalah hal yang pasti dibutuhkan untuk menjalani kehidupan dan aktivitas terutama yang sifatnya personal atau yang sebagai tempat tinggal juga sebagai tempat untuk membangun Rumah Tangga Menurut Islam. Tentunya membutuhkan pasangan yang siap menjalani dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Perselingkuhan dalam Islam dan Konflik dalam Keluarga terjadi karena rumah tangga tersebut dijalankan dengan kurang baik atau tanpa komitment tinggi. Untuk itu, dalam rumah juga harus terbentuk Keluarga Sakinah Dalam Islam dan Keluarga Harmonis Menurut Islam. Hal ini dikarenakan Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah adalah tujuan dari adanya rumah itu menempati tempat tinggal atau rumah, terkadang manusia tidak selalu tetap disana. Untuk itu terkadang harus berganti atau pindah ke tempat yang lain. Di dalam islam sendiri tidak ada aturan yang baku mengatur mengenai pindah rumah. Hanya saja, seorang muslim dapat mempertimbangkannya sebagaimana syariah itu, rumah yang dimiliki adalah anugerah Allah yang patut untuk disyukuri dan wajib untuk dipelihara hingga waktunya Allah mengambilnya.“Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah kemah-kemah dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan membawanya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan dijadikan-Nya pula dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang kamu pakai sampai waktu tertentu.“ QS An-Nahl 80Hal-Hal yang Dipertimbangkan Ketika Pindah RumahUntuk pindah rumah selain dari alasan menginginkan suasana baru, atau mungkin rumah sebelumnya sudah habis kontrak, atau alasan-alasan yang lain tentu saja pertimbangan dibutuhkan agar tidak salah memilih rumah yang baru. Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa islam sendiri tidak memiliki aturan baku mengenai aturan pindah rumah, yang paling terpenting adalah adanya hal-hal berikut ini dalam pertimbangan pindah rumah menurut Lingkungan atau Budaya Aspek lingkungan dan budaya adalah hal penting dalam pertimbangan ketika akan pindah rumah. Untuk itu, sebelum pindah rumah bisa dipertimbangkan tempat tinggal tersebut apakah memiliki lingkungan yang kondusif atau tidak. Lingkungan yang kondusif ini adalah lingkungan yang dapat memberikan ketenangan hidup dalam keluarga, tidak terjadi kerusuhan di antar warganya, dan hal-hal jika di dalam keluarga terdapat anak-anak kecil atau anak-anak dalam masa pertumbuhan. Orang tua dalam keluarga pun dapat mempertimbangkan adalah teman sepermainan atau lingkungan yang baik agar anak-anak tidak mendapat lingkungan yang buruk dalam kehidupannya memang kita tidak harus terpengaruh oleh lingkungan atau budaya saja, namun bagaimanapun jika dapat memilih dan membangun budaya yang baik di lingkungan seseorang akan memilih tempat tinggal di lingkungan atau budaya yang Sarana Ibadah Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya ketika memilih rumah atau akan berencana pindah tempat tinggal, maka aspek sarana ibadah juga dipertimbangkan. Di dalam ajaran islam tentu ibadah-ibadah tertentu membuthukan sarana dan kebersamaan dengan orang lain. Hal ini misalnya terkait dengan shalat taraweh, shalat idul fitri, shalat idul adha, dan shalat sunnah lainnya yang dikerjakan bersama-sama umat muslim memudahkan akses, maka sebelum pindah rumah alangkah lebih baiknya meninjau atau mencari tau mengenai aspek sarana ibadah ini. Selain dari kenyamanan lingkungan tentu sarana ibadah juga sangat dibutuhkan umat muslim. Sarana ibadah yang tersedia, lengkap dan bagus tentu akan memudahkan kita untuk beribadah, semangat untuk menjalankan dan juga membantu anak-anak dalam kelaurga juga memiliki kebiasaan untuk turut serta mengaktifkan sarana tersebut sejak mereka ini dikarenakan lingkungan dan akses sarana ibadah adalah hal mendasar dan bagian dari Rukun Iman dan Rukun Islam yang harus dijalankan. Sarana ibadah juga sekaligus menjalankan fungsi Al-quran bagi umat manusia dalam ibadah untuk Menjalani Aktivitas dan Bekerja Aspek sarana atau akses untuk menjalani aktifitas dan bekerja adalah hal yang cukup penting juga untuk dipertimbangkan. Misalnya saja jangan sampai kita memilih tempat tinggal yang jauh dari kantor. Resiko yang ada misalnya sebagai ibu rumah tangga anda akan kehilangan waktu dengan keluarga karena terlalu lama berada di jalan kantor ke rumah. Tentu sangat tidak efektif dan membuang waktu. Padahal tugas ibu atau bapak orang tua terhadap anaknya juga cukup orang yang tinggal di perkotaan banyak mempertimbangkan memilih tempat tinggal adalah yang dekat dengan temat bekerjanya, mengingat di perkotaan tingkat kemacetan sangat tinggi dan lalu lintas sangat padat. Untuk itu, memilih lingkungan rumah dengan akses yang dekat dengan kantor adalah salah satu pilihan yang perlu dipertimbangkan matang-matang oleh yang akan pindah Akses untuk Kebutuhan Hidup Sehari-hari Untuk pindah rumah tentu yang harus dipertimbangkan selanjutnya adalah adakah atau mudahkan akses untuk pendidikan dan tempat bermain anak-anak. Anak-anak yang masih dalam usia sekolah tentu harus dipertimbangkan juga akses pendidikannya oleh orang tua. Akses yang terlalu jauh juga akan membuat tidak efektif untuk anak dapat bersekolah. Selain itu juga perlu diperhatikan mengenai akses lainnya seperti tempat mengaji, tempat bermain yang kondusif untuk anak-anak, aspek kemudahan berbelanja, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari juga dipertimbangkan ketika akan pindah rumah. Mislanya saja ketersediaan air bersih, kualiatas air, keberadaan rumah sakit, akses kesehatan, sarana transportasi yang melintas, dan lain-lain harus dipertimbangkan ketika akan pindah rumah. Untuk itu perlu juga tips mengatur keuangan rumah tangga menurut Islam agar sarana-sarana tersebut dapat dikelola dengan Awal dan Mendoakan Keberkahan Rumah Setelah pindah rumah ada baiknya melakukan perkenalan dengan masyarakat sekitar minimal dengan yang RT nya sama. Hal ini sebagai perkenalan awal dengan tetanggga dan saling mengetahui akan keberadaan keluarga baru di rumah tersebut. Biasanya bagi umat islam, perkenalan ini dilangsungkan dengan acara pengajian atau syukuran kecil sambil berdoa untuk keberkahan rumah baru yang awal dan melakukan doa bersama selain untuk dapat mengikat tali silahturahmi adalah hal yang baik untuk bisa menjaga keberkahan hidup di lingkungan masayrakat tersebut dan saling terbuka mengenai keberadaan tetangga satu sama lain. Tetangga adalah salah satu lingkungan terdekat selain dari keluarga. Untuk itu, sangat dibutuhkan untuk sebagaimana Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam kita tidak bisa menjalankannya secara sendirian saja di rumah atau di lingkungan kita. Tentu membutuhkan orang lain dan yang paling terdekat adalah dengan tetangga. Untuk itu silahturahmi dengan tetangga juga perlu dilakukan dan dijaga.